IDFB challenge#11 ini mengambil tema "Noodle atau Mie". Mi (atau juga sering ditulis mie) adalah adonan tipis dan panjang yang telah digulung, dikeringkan, dan dimasak dalam air mendidih. Istilah ini juga merujuk kepada mi kering yang harus dimasak kembali dengan dicelupkan dalam air. Jadi mie/noodle ini bisa berbahan non-gandum/terigu seperti beras, tepung maizena, tepung sagu, tepung kacang hijau (tepung hunkwe), tepung tapioka dan lain sebagainya. Saya termaksud penggemar makanan yang berbahan dasar mie, seperti mie ayam, soto mie, bakmi jawa, lontong mie, apalagi mie glosor yang dimakan pakai gorengan seperti bakwan/bala-bala ditambah sambel kacang. Dan ternyata di Indonesia masih banyak lagi makanan berbahan mie yang unik dengan penyajian yang beraneka ragam seperti mie koclok, mie latek, mie keling, mi kocok bandung, mie titi dan masih bayak lagi mie-mie dari daerah lain di Indonesia yang harus kita gali/lestarikan agar kekayaan kuliner daerah tidak hilang.
Untuk IDFB Challenge#11 ini saya menyajikan mie lendir. Mie lendir adalah makanan/jajanan yang berasal dari Pulau Batam atau Pulau Bintan, provinsi kepulauan Riau. Makanan ini terdiri dari mie kuning yang direbus dengan toge dan diberi irisan telur, yang membuat mie ini unik adalah pada kuahnya yang terbuat dari kacang tanah dan ubi jalar/ubi kuning yang dimasak kental. Kuah kental ini kemudian disiram diatas mie dan toge lalu taburi dengan seledri dan cabe rawit. Mendengar nama mie lendir mungkin kita sedikit geli, dan bertanya-tanya kenapa diberi nama mie lendir, jawabannya mungkin karena kuah mie ini yang kental jadi disebut mie lendir. Di Batam menu mie lendir banyak ditemukan di pagi hari sebagai menu untuk sarapan.
MIE LENDIR KHAS BATAM
Bahan-bahan :
500 gr mie lidi atau mie kuning basah, rebus dan tiriskan
500 gr ubi jalar/ubi kuning manis, rebus hingga matang dan haluskan
100 gr kacang tanah, goreng dan haluskan
100 gr udang, cincang kasar
3 batang daun bawang, iris5 batang seledri, iris
100 gr gula merah, sisir halus
1,5 liter air
1 sdm gula pasir
1 sdt maizena, larutkan dengan 2 sdm air
2 lembar daun salam1 batang serai, geprek
garam dan gula pasir secukupnya
bumbu penyedap, bila suka
Bumbu Halus
5 siung bawang putih
5 buah cabai merah
1 buah cabai merah besar
1 ruas kencur
Pelengkap
Tauge yang telah di rebus
Telor rebus
Seledri, cincang halus
Cabai rawit yang telah di iris
Cara Membuat :
- Kuah: Haluskan bumbu halus, campur dengan kacang tanah, ubi yang telah dihaluskan, daun salam dan serai. tambahkan air, aduk rata. Masak hingga mendidih.
- Masukkan udang cincang, gula merah, garam dan penyedap. aduk rata sampai udang berubah warna. Tambahkan larutan maizena, aduk rata. masak hingga matang, angkat dan sisihkan.
- Penyajian: tata mie di dalam piring, tauge, dan bahan pelengkap lain. Taburkan seledri dan cabai rawit, siram dengan kuah.
- Sajikan selagi panas.
Kuah mie lendir, perpaduan unik ubi jalar, kacang tanah dan udang.
Manis bercampur gurih.
Tambah satu lagi deh makanan yang terbuat dari mie yang enak dan bikin ketagihan. Awalnya hubby komentar kok aneh kuah mie dari ubi sih kaya kolak aja katanya... tapi setelah nyicipin dia bilang enak gak berasa kalau kuahnya dari ubi lebih berasa aroma kacang dan udangnya... don't just book from the cover yaa yah...heheee. Kalau menurut saya kuah mie lendir ini penampakannya mirip bumbu kacangnya doclang teksturnya lembut dan aroma kacangnya kuat, tapi kuah mie lendir ini lebih gurih karena memakai udang. Cocok banget dimakan pas cuaca mendung, rasanya manis gurih ditambah irisan cabe rawit jadi tambah mantap. Alhamdulillah udah gak penasaran lagi sama mie lendir ini....buat yang penasaran mau icip-icip silahkan buat sendiri yaaa resep nya sudah ada diatas, kalau malas buat datang aja langsing ke Batam hehe...
aaah...penasaran ama mie lendir ini, baru tau mbak Isna...Thanks buat infonya, kapan2 pengen nyobain
BalasHapusDicoba mba nina, Biar ga penasaran yaaa.... :)
BalasHapusKbayang Mba rasanya...ubi jalar, kacang, udang..o em jiiii....makasi Mba:-)
BalasHapussama-sama mba anne, makasih dah mampir yaaa
BalasHapus